24+ Contoh Anekdot Lucu Tentang Kehidupan Sehari-hari yang Menghibur dan Menginspirasi

Humor Cerdas: Anekdot Lucu dengan Pesan Moral Kehidupan

Pernahkah Anda mengalami hari yang terasa membosankan dan monoton? Inginkah Anda merasakan tawa dan hiburan yang ringan dan menyenangkan? Jika ya, maka Anda berada di tempat yang tepat!

Di sini, Anda akan menemukan kumpulan anekdot lucu yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Anekdot-anekdot ini menceritakan kisah-kisah ringan dan menghibur tentang berbagai situasi yang mungkin pernah Anda alami atau dengar.

Contoh Anekdot Lucu Tentang Kehidupan Sehari-hari
freepik.com/author/wayhomestudio

Bersiap-siaplah untuk terhibur oleh tingkah laku lucu, dialog jenaka, dan situasi tak terduga yang akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak.

Contoh Anekdot Lucu Tentang Kehidupan Sehari-hari

Mari kita bersama-sama temukan bahwa humor dapat ditemukan di mana saja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari yang paling biasa-biasa saja.

1. Anekdot di Salon

Bu Tuti sedang mengantri giliran di salon. Ia ingin memotong rambutnya yang sudah panjang.

Saat duduk di kursi salon, Bu Tuti melihat seorang wanita yang sedang berteriak kepada penata rambut.

“Aduh, kenapa rambut saya dipotong pendek sekali?!” teriak wanita itu.

Penata rambutnya pun menjawab dengan tenang, “Maaf, Bu. Saya hanya mengikuti instruksi Anda. Anda tadi bilang, ‘Potong saja rambut saya sesingkat mungkin!'”

Wanita itu pun terdiam malu. Bu Tuti yang melihat kejadian itu pun tertawa terbahak-bahak.

2. Anekdot di Toko Buku

Ani dan Budi sedang berbelanja buku di toko buku. Mereka mencari buku-buku pelajaran untuk sekolah.

Tiba-tiba, Ani melihat sebuah buku yang menarik perhatiannya. Judul buku itu adalah “Cara Cepat Menjadi Kaya”.

Ani pun langsung mengambil buku itu dan menunjukkannya kepada Budi.

“Lihat, Bu, buku ini sepertinya menarik!” kata Ani.

Budi pun melihat judul buku itu dan berkata, “Wah, sepertinya kamu ingin menjadi kaya dengan cara instan ya?”

Ani pun tersenyum malu dan berkata, “Siapa tahu kan, Bu?”

3. Anekdot di Rumah Makan

Rani dan Doni sedang makan siang di rumah makan favorit mereka. Mereka memesan menu yang sama, yaitu ayam goreng dan nasi putih.

Saat Rani sedang menikmati makanannya, dia melihat seekor lalat hinggap di piringnya.

Rani pun langsung memanggil pelayan dan berkata, “Mas, ada lalat di piring saya!”

Pelayan itu pun datang dan melihat piring Rani.

“Maaf, Bu. Lalatnya sudah saya usir,” kata pelayan itu.

Rani pun melihat ke piringnya dan berkata, “Tapi, Mas, lalatnya sudah tercampur dengan sambal saya!”

Pelayan itu pun terdiam sejenak dan berkata, “Baiklah, Bu. Saya akan ganti sambalnya dengan yang baru.”

4. Anekdot di Kantor Pos

Pak Andi sedang mengantri di kantor pos untuk mengirim paket. Ia ingin mengirim paket ke saudaranya yang tinggal di luar kota.

Saat Pak Andi sedang mengisi formulir pengiriman, ia melihat seorang wanita yang sedang berdebat dengan petugas pos.

Wanita itu ingin mengirim paket yang berisi durian, tetapi petugas pos menolaknya karena baunya yang menyengat.

Wanita itu pun berkata, “Tapi, Pak, durian ini sudah dikemas dengan rapat. Baunya tidak akan keluar.”

Petugas pos itu pun tetap bersikeras dan berkata, “Maaf, Bu. Peraturan kantor pos melarang pengiriman barang yang berbau menyengat.”

Wanita itu pun kecewa dan pergi meninggalkan kantor pos.

Pak Andi yang melihat kejadian itu pun menggelengkan kepalanya dan berkata dalam hati, “Wah, sepertinya wanita itu harus mencari cara lain untuk mengirim duriannya.”

Baca Juga : 10 Contoh Anekdot Bertema Alam

5. Anekdot di Rumah Sakit

Bu Rita sedang menunggu giliran untuk diperiksa dokter di rumah sakit. Ia merasa sakit perut dan mual.

Saat Bu Rita sedang duduk di ruang tunggu, ia mendengar seorang pria yang sedang berbicara di telepon.

Pria itu berkata, “Dokter, saya merasa sakit perut dan mual. Apa yang harus saya lakukan?”

Dokter di seberang telepon pun menjawab, “Pertama, coba tenangkan diri Anda dan tarik napas dalam-dalam. Kemudian, minumlah air putih yang banyak. Jika rasa sakitnya tidak membaik, segera datang ke rumah sakit.”

Pria itu pun mengikuti saran dokter dan berkata, “Baiklah, Dok. Terima kasih!”

Bu Rita yang mendengar percakapan itu pun langsung mengikuti saran dokter dan minum air putih yang banyak.

6. Anekdot di Taman Bermain

Rudi dan Rani sedang bermain di taman bermain. Mereka menaiki berbagai wahana yang ada di sana.

Tiba-tiba, Rudi melihat seorang anak kecil yang sedang menangis di bangku taman.

Rudi pun menghampiri anak itu dan bertanya, “Kenapa kamu menangis?”

Anak itu pun menjawab, “Es krim saya hilang!”

Rudi pun melihat ke sekeliling dan melihat sebuah es krim yang jatuh di tanah.

Rudi pun mengambil es krim itu dan memberikannya kepada anak itu.

Anak itu pun langsung berhenti menangis dan tersenyum bahagia.

Rudi dan Rani pun kembali bermain dengan senang hati.

7. Anekdot di Supermarket

Bu Tuti, seorang ibu rumah tangga yang rajin, sedang berbelanja di supermarket favoritnya. Ia ingin membeli berbagai kebutuhan rumah tangga untuk minggu depan. Dengan cekatan, ia memilih berbagai bahan makanan segar, sabun cuci piring, deterjen, dan beberapa cemilan untuk anak-anaknya.

Setelah menyelesaikan belanjanya, Bu Tuti menuju ke kasir untuk membayar. Di situ, ia melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berdebat dengan kasir. Rupanya, wanita tersebut ingin membayar belanjaannya dengan uang receh yang sangat banyak, memenuhi hampir seluruh meja kasir.

Kasir, yang tampak sedikit kewalahan, berkata dengan nada sopan, “Maaf, Bu, untuk pembayaran dengan uang receh dalam jumlah yang banyak, kami sarankan untuk menggunakan mesin setor tunai terlebih dahulu. Hal ini untuk memperlancar proses pembayaran dan kenyamanan pelanggan lain.”

Wanita tersebut tampak kesal dan berkata, “Ah, ribet sekali! Saya kan tidak punya waktu untuk ke mesin setor tunai. Saya mau bayar sekarang!”

Bu Tuti, yang melihat situasi ini, merasa kasihan dengan kasir. Ia pun menawarkan bantuannya. “Perkenalkan, Bu. Saya Bu Tuti. Kalau boleh, saya bantu hitung uang recehnya. Mungkin lebih cepat dan mudah,” ujarnya dengan ramah.

Wanita paruh baya tersebut tampak ragu, namun akhirnya ia menyerahkan keranjang belanjaannya kepada Bu Tuti. Dengan cekatan dan sabar, Bu Tuti membantu menghitung uang receh tersebut. Dalam beberapa menit, semua uang receh telah dihitung dan digolongkan dengan rapi.

Kasir pun bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bu Tuti atas bantuannya. Wanita paruh baya tersebut juga tampak lega dan meminta maaf atas perilakunya yang tidak sopan. Ia pun membayar belanjaannya dengan lancar.

Baca Juga : 15 Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman Sekelas

8. Anekdot di Sekolah

Doni dan Ani sedang belajar di kelas. Guru mereka sedang menjelaskan tentang materi pelajaran.

Tiba-tiba, Doni merasa bosan dan mengantuk. Ia pun mulai mencoret-coret mejanya dengan pulpen.

Guru yang melihat tingkah Doni pun marah dan berkata, “Doni! Apa yang kamu lakukan? Fokuslah pada pelajaran!”

Doni pun tersentak dan langsung menghentikan tingkahnya.

“Maaf, Bu Guru. Saya hanya ingin membuat meja ini lebih indah,” kata Doni dengan cengengesan.

Guru dan teman-teman sekelasnya pun tertawa mendengar jawaban Doni.

9. Anekdot di Lapangan Basket

Budi dan Tono sedang bermain basket di lapangan. Mereka bermain dengan semangat dan penuh energi.

Tiba-tiba, Budi melempar bola basket dengan keras ke arah ring. Namun, bola itu meleset dan mengenai kepala Tono.

Tono pun langsung terjatuh ke tanah dan memegang kepalanya.

Budi pun panik dan berkata, “Aduh, No! Aku tidak sengaja!”

Tono pun bangkit dan berkata, “Tidak apa-apa, Bu. Hanya sedikit sakit.”

Budi pun lega mendengar jawaban Tono dan mereka kembali melanjutkan permainan dengan lebih hati-hati.

10. Anekdot di Restoran Cepat Saji

Rani dan Doni sedang makan siang di restoran cepat saji. Mereka memesan menu burger dan kentang goreng.

Saat Rani sedang menikmati burgernya, dia melihat seekor nyamuk hinggap di kentang gorengnya.

Rani pun langsung menyingkirkan kentang gorengnya dan berkata, “Aduh, ada nyamuk!”

Doni pun melihat kentang goreng Rani dan berkata, “Wah, sepertinya nyamuk itu lebih suka kentang goreng daripada burger.”

Rani pun tertawa mendengar candaan Doni.

Baca Juga : 23+ Contoh Anekdot Lucu Tentang Pendidikan dalam Bentuk Dialog dan Cerita

11. Anekdot di Perpustakaan

Bu Tuti sedang membaca buku di perpustakaan. Ia ingin mencari informasi tentang sejarah Indonesia.

Tiba-tiba, Bu Tuti mendengar suara seseorang yang sedang berbicara dengan keras di telepon.

Orang itu berkata, “Halo, Sayang. Aku sedang di perpustakaan sekarang. Aku sedang mencari informasi tentang cara menjadi orang yang sukses.”

Bu Tuti pun merasa terganggu dengan suara orang itu dan berkata, “Ssst! Ini perpustakaan, tolong bicaralah dengan pelan!”

Orang itu pun langsung meminta maaf dan berbicara dengan suara yang lebih pelan.

12. Anekdot di Salon Kecantikan

Ani sedang potong rambut di salon kecantikan. Ia ingin mengubah gaya rambutnya.

Saat penata rambut sedang memotong rambut Ani, dia melihat ada banyak uban di kepala Ani.

Penata rambut itu pun berkata, “Wah, Bu. Ternyata banyak uban di rambut Anda.”

Ani pun terkejut dan berkata, “Benarkah? Padahal saya masih muda loh.”

Penata rambut itu pun berkata, “Mungkin karena stres, Bu. Banyak orang muda yang sekarang sudah memiliki uban karena stres.”

Ani pun langsung terdiam dan berpikir tentang apa yang dikatakan penata rambut itu.

13. Anekdot di Toko Obat

Budi sedang membeli obat di toko obat. Ia ingin membeli obat flu karena sedang batuk dan pilek.

Saat Budi sedang berbicara dengan apoteker, dia melihat seorang anak kecil yang sedang menangis di pangkuan ibunya.

Anak itu berkata, “Ibu, aku tidak mau minum obat pahit!”

Ibunya pun berkata, “Tapi, Nak. Kamu harus minum obat ini agar cepat sembuh.”

Anak itu pun tetap menolak dan terus menangis.

Budi yang melihat kejadian itu pun tersenyum dan berkata, “Adik kecil, obatnya tidak pahit kok. Rasanya manis seperti permen.”

Anak itu pun terdiam dan melihat ke arah Budi.

“Benarkah?” tanya anak itu.

Budi pun menganggukkan kepalanya dan berkata, “Iya, benar. Ayo coba minum obatnya.”

Anak itu pun akhirnya mau minum obatnya setelah dibujuk oleh Budi.

14. Anekdot di Taman Kota

Rani dan Doni sedang berjalan-jalan di taman kota. Mereka menikmati suasana taman yang indah dan sejuk.

Tiba-tiba, Rani melihat seekor anjing kecil yang sedang tersesat. Anjing itu terlihat ketakutan dan sendirian.

Rani pun langsung menghampiri anjing itu dan berkata, “Aduh, kamu tersesat ya?”

Anjing itu pun menggonggong dengan pelan dan menjilat tangan Rani.

Rani pun merasa kasihan dengan anjing itu dan mengajaknya pulang.

Baca Juga : 15 Contoh Anekdot Tema Buang Sampah Sembarangan

15. Anekdot di Stasiun Kereta Api

Bu Tuti sedang menunggu kereta api di stasiun. Ia ingin mengunjungi saudaranya di kota lain.

Sudah lama ia menunggu, namun kereta api yang ditunggunya tak kunjung datang. Ia mulai merasa cemas dan khawatir.

Tiba-tiba, ia mendengar pengumuman dari stasiun bahwa kereta apinya mengalami keterlambatan karena ada masalah teknis. Bu Tuti pun semakin kesal dan kecewa.

Ia melihat beberapa orang di sekitarnya yang juga terlihat kesal dan kecewa. Ada yang mengomel, ada yang menelepon, dan ada yang hanya duduk diam dengan wajah muram.

Bu Tuti pun mencoba untuk tetap tenang dan bersabar. Ia berpikir bahwa tidak ada gunanya marah-marah karena kereta apinya sudah terlambat.

Ia pun memutuskan untuk mencari tempat duduk yang nyaman dan menunggu kereta apinya datang.

Beberapa saat kemudian, kereta apinya pun akhirnya datang.

Bu Tuti langsung bergegas naik ke kereta dan mencari tempat duduknya. Ia merasa lega dan bersyukur karena kereta apinya akhirnya datang.

Di dalam kereta, Bu Tuti berbincang-bincang dengan penumpang di sebelahnya.

Mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman mereka saat menunggu kereta apinya yang terlambat.

Bu Tuti pun merasa senang karena bisa bertemu dengan orang-orang yang senasib dengannya.

Perjalanan Bu Tuti pun terasa lebih menyenangkan karena ia tidak lagi merasa kesepian.

Ia pun berharap agar kereta apinya tidak mengalami masalah lagi dan bisa sampai di kota tujuannya dengan selamat.

16. Anekdot di Pasar Tradisional

Bu Ani sedang berbelanja di pasar tradisional. Ia ingin membeli berbagai bahan makanan untuk dimasak di rumah.

Tiba-tiba, Bu Ani melihat seorang penjual sayur yang sedang berdebat dengan seorang pembeli.

Pembeli itu ingin membeli sayur dengan harga yang lebih murah, tetapi penjualnya tidak mau.

Penjual sayur itu pun berkata, “Maaf, Bu. Ini sudah harga yang paling murah. Saya tidak bisa rugi.”

Pembeli itu pun berkata, “Tapi, di toko sebelah harganya lebih murah loh.”

Penjual sayur itu pun menjawab, “Ya, kalau begitu kenapa Ibu tidak beli di sana saja?”

Pembeli itu pun terdiam dan langsung pergi meninggalkan toko penjual sayur.

Bu Ani yang melihat kejadian itu pun menggelengkan kepalanya dan berkata, “Wah, sepertinya pembeli itu ingin mencari keuntungan dengan cara yang tidak adil.”

17. Anekdot di Bank

Budi sedang mengantri di bank untuk mengambil uang. Ia ingin mengambil uang gajinya yang sudah ditransfer ke rekeningnya.

Saat Budi sedang menunggu giliran, dia melihat seorang pria yang sedang berbicara dengan teller bank.

Pria itu berkata, “Saya ingin mengambil uang tunai sebesar Rp100 juta.”

Teller bank itu pun berkata, “Maaf, Pak. Saldo di rekening Anda tidak cukup untuk mengambil uang tunai sebesar itu.”

Pria itu pun terkejut dan berkata, “Bagaimana bisa? Saya sudah mengecek saldo saya di ATM tadi.”

Teller bank itu pun menjelaskan bahwa mungkin ada transaksi yang belum tercatat di saldo ATM pria itu.

Pria itu pun kecewa dan berkata, “Baiklah, kalau begitu saya mau transfer uang ke rekening lain.”

Baca Juga : Contoh Anekdot Lucu Menyindir DPR

18. Anekdot di Kantor Polisi

Tono sedang melapor ke kantor polisi karena motornya dicuri. Ia menceritakan kepada polisi bagaimana motornya dicuri saat dia sedang parkir di depan rumah.

Polisi itu pun mendengarkan dengan seksama cerita Tono dan kemudian berkata, “Baiklah, Pak. Kami akan segera menyelidiki kasus ini.”

Tono pun bertanya, “Apakah motor saya bisa ditemukan kembali?”

Polisi itu pun menjawab, “Kami akan berusaha semaksimal mungkin, Pak.”

Tono pun berharap motornya bisa segera ditemukan kembali.

19. Anekdot di Rumah Makan Padang

Bu Tuti dan Pak Dono sedang makan siang di rumah makan Padang. Mereka memesan berbagai masakan khas Padang yang lezat.

Saat Bu Tuti sedang menikmati rendangnya, dia melihat seekor lalat hinggap di piringnya.

Bu Tuti pun langsung memanggil pelayan dan berkata, “Mas, ada lalat di piring saya!”

Pelayan itu pun datang dan melihat piring Bu Tuti.

“Maaf, Bu. Lalatnya sudah saya usir,” kata pelayan itu.

Bu Tuti pun melihat ke piringnya dan berkata, “Tapi, Mas, lalatnya sudah tercampur dengan sambal saya!”

Pak Dono yang mendengar percakapan itu pun tertawa terbahak-bahak.

20. Anekdot di Toko Bunga

Rani sedang membeli bunga di toko bunga. Ia ingin membeli bunga untuk hadiah ulang tahun sahabatnya.

Saat Rani sedang memilih bunga, dia melihat seorang pria yang sedang berbicara dengan penjual bunga.

Pria itu berkata, “Saya ingin membeli bunga mawar merah yang paling indah untuk istri saya.”

Penjual bunga itu pun menunjukkan beberapa bunga mawar merah kepada pria itu.

Pria itu pun memilih satu bunga mawar merah yang paling besar dan paling mekar.

Penjual bunga itu pun membungkus bunga mawar itu dengan rapi dan memberikannya kepada pria itu.

Pria itu pun tersenyum dan berkata, “Terima kasih banyak.”

21. Anekdot di Bioskop

Budi dan Tono sedang menonton film di bioskop. Mereka menonton film action yang menegangkan.

Tiba-tiba, ada adegan ledakan yang keras di film itu.

Budi dan Tono pun terkejut dan berteriak ketakutan.

Penonton di sekitar mereka pun tertawa melihat tingkah Budi dan Tono.

22. Anekdot di Lapangan Sepak Bola

Doni sedang bermain sepak bola di lapangan. Ia bermain dengan semangat dan penuh energi.

Tiba-tiba, Doni menendang bola dengan keras ke arah gawang. Namun, bola itu meleset dan mengenai kepala Pak Tono yang sedang menonton pertandingan.

Pak Tono pun langsung terjatuh ke tanah dan memegang kepalanya.

Doni pun panik dan berkata, “Aduh, Pak Tono! Aku tidak sengaja!”

Pak Tono pun bangkit dan berkata, “Tidak apa-apa, Nak. Hanya sedikit sakit.”

Doni pun lega mendengar jawaban

23. Awas, Kebanjiran Koran!

Pak Tono sedang asyik membaca koran di ruang tamu rumahnya. Sambil menikmati secangkir kopi, ia membaca berita-berita yang ada di koran tersebut.

Tiba-tiba, angin kencang bertiup dari luar rumah. Jendela yang lupa ditutup pun terbuka lebar. Akibatnya, koran yang dipegang Pak Tono langsung tertiup angin dan beterbangan ke seluruh ruangan.

Pak Tono pun langsung panik dan berusaha mengejar koran-koran tersebut. Ia berlari kesana-kemari sambil berteriak, “Awas, kebanjiran koran!”

Anak-anak Pak Tono yang melihat kejadian itu pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol ayahnya.

24. Salah Sambung Telepon

Bu Tuti sedang menelepon temannya. Ia ingin bercerita tentang acara reuni yang akan diadakan di akhir bulan nanti.

Namun, saat Bu Tuti menghubungi nomor temannya, ternyata ia salah sambung. Telepon itu terhubung ke rumah sakit.

Bu Tuti pun langsung kaget dan berkata, “Maaf, saya salah sambung.”

Petugas di rumah sakit itu pun menjawab, “Tidak apa-apa, Bu. Sehat selalu ya.”

Bu Tuti pun terdiam sejenak dan berkata dalam hati, “Aduh, semoga tidak ada yang sakit di rumah sakit itu.”

25. Diet Ketat ala Pak Dono

Pak Dono sedang berbincang-bincang dengan temannya, Pak Tono. Mereka berdua sedang membahas tentang diet.

Pak Tono bercerita bahwa ia sedang melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badannya.

Pak Dono pun mendengarkan dengan saksama cerita Pak Tono.

“Wah, hebat kamu, No. Aku juga ingin diet nih,” kata Pak Dono.

“Oh ya? Diet apa yang kamu lakukan, Don?” tanya Pak Tono.

Pak Dono pun menjawab dengan nada berbisik, “Diet keto, No. Keto = Ke dapur terus ambil makanan!”

Pak Tono pun langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Pak Dono.

Selesai.

Demikianlah beberapa contoh anekdot lucu yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Semoga cerita-cerita ringan dan menghibur ini dapat membawa tawa dan keceriaan bagi Anda.

FAQ

Apa manfaat membaca anekdot lucu?

Membaca anekdot lucu dapat memberikan banyak manfaat, seperti:
Membuat Anda tertawa dan merasa bahagia.
Mengurangi stres dan kecemasan.
Meningkatkan mood dan energi positif.
Memperkuat hubungan dengan orang lain.
Memberikan perspektif baru tentang kehidupan.

Bagaimana cara menulis anekdot lucu?

Berikut adalah beberapa tips untuk menulis anekdot lucu:
Pilih cerita yang menarik dan relatable.
Gunakan humor yang sesuai dengan audiens Anda.
Gunakan detail yang jelas dan deskriptif.
Gunakan dialog yang lucu dan jenaka.
Buatlah akhir cerita yang tak terduga.

Bagikan :
Halo! Saya seorang lulusan universitas di bandung dengan jurusan pendidikan, saat ini saya mengajar di salah satu sekolah negeri di bandung. Salam kenal ya :)
24+ Contoh Anekdot Lucu Tentang Kehidupan Sehari-hari yang Menghibur dan Menginspirasi

Di sini, Anda akan menemukan kumpulan anekdot lucu yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Anekdot-anekdot ini menceritakan kisah-kisah ringan dan menghibur tentang berbagai situasi yang mungkin pernah Anda alami atau dengar.

4 stars
Scroll to top