Berbeda dengan cara belajar kronologis yang berfokus pada urutan peristiwa dalam waktu, cara berpikir sinkronik dalam sejarah berfokus pada pemahaman kondisi dan situasi pada suatu masa tertentu.

Tujuan Berpikir Sinkronik dalam Sejarah

  • Memahami kompleksitas suatu masa: Dengan mempelajari berbagai aspek kehidupan pada suatu masa, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, Anda dapat memahami kompleksitas masa tersebut.
  • Menganalisis hubungan antar aspek: Cara berpikir sinkronik mendorong Anda untuk menganalisis bagaimana berbagai aspek kehidupan saling terkait dan memengaruhi satu sama lain.
  • Memahami perspektif masyarakat: Dengan mempelajari kondisi dan situasi pada suatu masa, Anda dapat memahami perspektif masyarakat pada masa tersebut.
  • Menghubungkan masa lampau dengan masa kini: Anda dapat menghubungkan kondisi dan situasi pada masa lampau dengan kondisi dan situasi masa kini untuk memahami akar permasalahan dan mencari solusi.

Langkah-langkah Berpikir Sinkronik dalam Sejarah

  1. Pilihlah masa yang ingin Anda pelajari: Pilihlah masa yang ingin Anda pelajari secara mendalam.
  2. Kumpulkan informasi: Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang berbagai aspek kehidupan pada masa tersebut, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
  3. Analisis informasi: Analisis informasi yang Anda kumpulkan untuk memahami hubungan antar aspek dan kompleksitas masa tersebut.
  4. Buatlah kesimpulan: Buatlah kesimpulan tentang kondisi dan situasi pada masa tersebut.

Tips Berpikir Sinkronik dalam Sejarah

  • Gunakan berbagai sumber informasi, seperti buku teks sejarah, artikel ilmiah, situs web edukasi, dan sumber primer seperti dokumen, artefak, dan kesaksian.
  • Buatlah peta konsep atau diagram untuk memvisualisasikan hubungan antar aspek.
  • Diskusikan dengan teman atau guru untuk memperdalam pemahaman Anda.
  • Gunakan imajinasi Anda untuk merekonstruksi kondisi dan situasi pada masa tersebut.

Contoh Berpikir Sinkronik dalam Sejarah

Misalkan Anda ingin mempelajari kondisi dan situasi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Anda dapat mempelajari berbagai aspek kehidupan pada masa tersebut, seperti:

  • Politik: Struktur pemerintahan kolonial Belanda, pergerakan nasional, dan perlawanan rakyat.
  • Ekonomi: Sistem ekonomi kolonial Belanda, dampaknya terhadap rakyat Indonesia, dan munculnya kelas pedagang pribumi.
  • Sosial: Struktur sosial masyarakat Indonesia, sistem pendidikan, dan praktik budaya.
  • Budaya: Pengaruh budaya Belanda terhadap budaya Indonesia, munculnya budaya nasional, dan perkembangan kesenian.
  • Lingkungan: Dampak eksploitasi sumber daya alam oleh Belanda terhadap lingkungan Indonesia.

Kesimpulan

Berpikir sinkronik dalam sejarah adalah cara yang efektif untuk memahami kondisi dan situasi pada suatu masa dan membangun pemahaman yang mendalam tentang masa lampau. Dengan menerapkan tips dan langkah-langkah di atas, Anda dapat mempelajari sejarah dengan lebih kaya dan menarik.

Baca Juga : Salah satu pengaruh agama dan kebudayaan islam di indonesia adalah?

Meera Changed status to publish Mei 21, 2024