Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang pemerintahan di Indonesia sangat signifikan dan mencakup berbagai aspek, termasuk struktur pemerintahan, sistem hukum, dan legitimasi kekuasaan. Berikut adalah beberapa pengaruh utama:
- Sistem Monarki dan Hierarki Kekuasaan:
- Pembentukan Kerajaan: Pengaruh Hindu-Buddha memperkenalkan sistem kerajaan di Nusantara. Sebelum kedatangan pengaruh ini, masyarakat Indonesia umumnya memiliki sistem pemerintahan yang bersifat kesukuan atau komunal. Pengaruh Hindu-Buddha membawa konsep monarki, di mana raja menjadi pusat kekuasaan dan dianggap sebagai wakil dewa di bumi.
- Hierarki Sosial: Sistem kasta dalam agama Hindu, meskipun tidak diterapkan secara ketat seperti di India, memberikan inspirasi untuk struktur hierarki sosial di kerajaan-kerajaan Indonesia. Masyarakat dibagi menjadi kelompok-kelompok sosial yang berbeda dengan tugas dan status yang berbeda pula.
- Legitimasi Kekuasaan Raja:
- Divine Kingship: Raja dianggap sebagai titisan dewa atau memiliki hubungan khusus dengan dewa. Gelar-gelar seperti “Sri Maharaja” dan “Sri Baginda” menunjukkan kedudukan raja sebagai pemimpin yang diberkati dan diakui oleh kekuatan ilahi. Konsep ini meningkatkan legitimasi dan kekuasaan raja di mata rakyat.
- Upacara Keagamaan: Ritual keagamaan dan upacara besar yang dilakukan untuk merayakan raja atau kerajaan berfungsi untuk memperkuat legitimasi kekuasaan dan menunjukkan hubungan raja dengan dunia spiritual.
- Sistem Hukum dan Administrasi:
- Hukum Hindu-Buddha: Pengaruh hukum Hindu-Buddha terlihat dalam penyusunan peraturan dan hukum di kerajaan-kerajaan awal Indonesia. Naskah-naskah hukum seperti “Kutara Manawa” mengatur aspek-aspek kehidupan sosial dan memberikan kerangka hukum yang diterapkan oleh raja.
- Administrasi Pemerintahan: Struktur pemerintahan kerajaan Hindu-Buddha melibatkan pejabat-pejabat tinggi yang mengelola berbagai wilayah kerajaan. Jabatan-jabatan seperti “mahapatih” (perdana menteri) dan “rakryan” (pejabat tinggi) menunjukkan adanya sistem administrasi yang terorganisir dan terstruktur.
- Arsitektur dan Simbolisme Pemerintahan:
- Bangunan dan Monumen: Pembangunan candi dan monumen besar seperti Borobudur dan Prambanan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai simbol kekuasaan raja dan kemegahan kerajaan. Arsitektur istana dan pusat pemerintahan sering kali mencerminkan pengaruh Hindu-Buddha.
- Simbol Kekuasaan: Penggunaan lambang-lambang seperti lingga (simbol Siwa) dan stupa (simbol Buddha) dalam istana dan bangunan pemerintahan mencerminkan pengaruh budaya ini dan memberikan legitimasi spiritual kepada penguasa.
Pengaruh Hindu-Buddha membentuk dasar bagi perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia, yang kemudian dipadukan dengan pengaruh Islam dan Barat. Hal ini menciptakan sebuah warisan yang kaya dan beragam dalam struktur pemerintahan dan budaya Indonesia.
Arunika Changed status to publish Mei 18, 2024