Struktur teks cerita sejarah atau novel sejarah pada dasarnya mengikuti struktur naratif yang umum digunakan dalam karya sastra. Struktur ini membantu penulis dalam menyusun cerita secara sistematis dan logis, serta membantu pembaca dalam memahami alur dan makna cerita. Berikut adalah penjelasan tentang struktur teks cerita sejarah atau novel sejarah:
1. Orientasi (Pengenalan)
- Fungsi: Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan latar belakang cerita, termasuk waktu, tempat, tokoh-tokoh utama, dan situasi awal.
- Isi: Biasanya mencakup deskripsi tentang situasi atau kondisi tertentu pada masa lalu, perkenalan tokoh utama, serta setting tempat dan waktu.
- Contoh: Pada tahun 1945, di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, seorang pemuda bernama Suryo mulai merasakan dampak dari kekacauan yang melanda negeri setelah proklamasi kemerdekaan.
2. Komplikasi (Pengembangan Konflik)
- Fungsi: Bagian ini mengembangkan konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Konflik ini bisa bersifat internal (dalam diri tokoh) maupun eksternal (antara tokoh atau dengan lingkungan).
- Isi: Menggambarkan serangkaian peristiwa yang membuat situasi semakin rumit dan menegangkan. Peristiwa-peristiwa ini saling berkaitan dan mengarahkan cerita menuju puncak ketegangan.
- Contoh: Suryo harus memilih antara bergabung dengan pejuang kemerdekaan atau melindungi keluarganya yang menjadi target serangan dari pasukan penjajah. Tekanan dari kedua belah pihak membuat Suryo berada dalam dilema yang besar.
3. Klimaks (Puncak Konflik)
- Fungsi: Bagian ini adalah titik puncak dari konflik yang telah dibangun sebelumnya. Ini adalah bagian cerita yang paling menegangkan dan menentukan arah penyelesaian cerita.
- Isi: Biasanya menggambarkan konfrontasi atau peristiwa penting yang mengubah nasib tokoh utama atau mengarahkan cerita menuju resolusi.
- Contoh: Dalam pertempuran sengit, Suryo memutuskan untuk berjuang bersama rekan-rekannya melawan pasukan penjajah, meskipun itu berarti mempertaruhkan nyawanya.
4. Resolusi (Penyelesaian Konflik)
- Fungsi: Bagian ini menyelesaikan konflik utama dan menunjukkan hasil atau akibat dari klimaks. Resolusi memberikan penjelasan tentang bagaimana konflik diselesaikan dan apa yang terjadi pada tokoh-tokoh utama.
- Isi: Menyediakan penjelasan tentang nasib tokoh setelah peristiwa klimaks dan bagaimana mereka beradaptasi atau berubah.
- Contoh: Setelah kemenangan yang diraih dengan susah payah, Suryo kembali ke desanya dan disambut sebagai pahlawan. Meskipun banyak kehilangan, ia merasa bangga telah berjuang untuk kemerdekaan negerinya.
5. Koda (Penutup)
- Fungsi: Bagian ini memberikan penutup cerita yang menambahkan refleksi, pelajaran, atau pesan moral. Koda sering kali memberikan pandangan ke masa depan atau efek jangka panjang dari peristiwa yang diceritakan.
- Isi: Menyediakan penutup yang memuaskan bagi pembaca, sering kali dengan memberikan pandangan tentang bagaimana kehidupan tokoh-tokoh utama setelah konflik utama berakhir.
- Contoh: Beberapa tahun kemudian, Suryo menjadi pemimpin di desanya dan terus mengingatkan warga tentang pentingnya persatuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Cerita tentang keberanian Suryo menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi.
Baca Juga : Persamaan novel fiksi dan novel cerita sejarah adalah?
Meera Changed status to publish Juni 6, 2024