6 Cara Membuat Orang Lain Tidak Betah Kerja Karena Dia Tidak Kompeten, Mengancam Keamanan, atau Merusak Semangat di Kantor

Kenapa Ketidakmampuan di Tempat Kerja Bisa Menghancurkan Moral Tim

Kita semua pernah berada di situasi di mana rekan kerja tampaknya tidak hanya kurang kompeten, tetapi juga mengganggu produktivitas dan suasana kantor.

Saya pribadi pernah merasakan bagaimana frustrasinya bekerja dengan seseorang yang, entah bagaimana, selalu salah mengambil keputusan.

Ini bukan soal benci atau menyimpan dendam, tapi ketika ada seseorang yang benar-benar memperlambat kinerja tim atau bahkan merusak semangat kolektif, terkadang perlu melakukan tindakan.

Cara Membuat Orang Lain Tidak Betah Kerja

Cara Membuat Orang Lain Tidak Betah Kerja
freepik.com/author/pressfoto

Berikut ini beberapa strategi yang, meskipun mungkin terdengar tidak terlalu etis, bisa digunakan untuk membuat orang lain merasa tidak betah di tempat kerja ketika mereka benar-benar membawa lebih banyak masalah daripada solusi.

Saya akan berbagi pengalaman pribadi dan tips praktis berdasarkan pelajaran yang dipetik dari pengalaman tersebut.

1. Beri Banyak Tugas yang Tidak Jelas

Salah satu cara paling efektif yang pernah saya lihat untuk membuat seseorang tidak betah di kantor adalah dengan memberikan tugas yang tidak jelas dan tanpa arahan yang konkret.

Ketika seseorang tidak kompeten dalam tugas sehari-hari, semakin banyak tugas yang mereka terima, semakin frustrasi mereka.

Saya pernah melihat seseorang akhirnya berhenti sendiri setelah diberikan proyek-proyek besar yang terlalu kabur untuk dipecahkan.

Rasanya seperti cara alami untuk menunjukkan bahwa mereka tidak cocok dengan posisi mereka.

Namun, ingat, jika Anda benar-benar harus bekerja dengan orang seperti ini, pastikan bahwa tugas yang Anda berikan masih berkaitan dengan pekerjaannya.

Dengan demikian, Anda tetap berada di ranah profesional, tapi secara perlahan-lahan orang tersebut akan merasa tertekan karena tidak mampu menyelesaikannya.

2. Jangan Beri Penghargaan, Tapi Beri Kritik

Dalam satu tim yang pernah saya kerjakan, ada seorang anggota yang benar-benar menurunkan moral kelompok dengan cara kerjanya yang sembarangan.

Setiap kali dia selesai dengan tugas, bukannya memberi pujian, saya dan rekan-rekan hanya fokus pada apa yang salah.

Ini mungkin tidak terdengar sangat adil, tapi kadang kala kritik yang terus-menerus bisa membuat orang merasa mereka tidak dihargai, terutama jika mereka memang tidak memberikan performa yang layak.

Saya pernah mendengar dari salah satu rekan saya bahwa orang tersebut akhirnya mengundurkan diri karena merasa tidak pernah diakui di tempat kerja.

Tentu saja, pendekatan ini sangat tricky, karena jika dilakukan terlalu sering, bisa menciptakan suasana kerja yang negatif untuk semua orang.

Tapi, dalam kasus-kasus tertentu, ini bisa menjadi solusi ketika Anda sudah kehabisan ide lain.

Baca Juga : Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja

3. Beri Beban Kerja yang Tidak Seimbang

Saya pernah bekerja dengan seorang rekan yang, meskipun posisinya setara dengan yang lain, selalu mengerjakan lebih sedikit pekerjaan.

Ini bukan karena kurangnya tugas, tapi lebih kepada ketidakmampuannya mengelola waktu.

Akhirnya, satu-satunya cara untuk membuatnya merasa tidak betah adalah dengan menambah beban kerjanya.

Setiap kali dia mengeluh, jawabannya selalu sama: “Semua orang bekerja keras, kamu harus bisa menyesuaikan.”

Memberikan lebih banyak pekerjaan mungkin terdengar seperti hukuman, tapi dalam banyak kasus, ini bisa efektif jika orang tersebut benar-benar tidak mampu mengimbangi ritme kerja.

Hasilnya, mereka akan mulai mencari pekerjaan lain di mana ekspektasinya tidak setinggi di tempat Anda bekerja.

4. Jangan Libatkan Mereka dalam Diskusi Penting

Ini mungkin strategi yang agak halus, tapi pernah saya lakukan ketika ada seorang rekan yang benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama.

Setiap kali ada rapat atau diskusi penting, saya dan rekan-rekan sengaja tidak mengundangnya. Perlahan tapi pasti, orang tersebut mulai merasa diabaikan dan akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan lain.

Isolasi sosial dalam konteks kerja bisa sangat memengaruhi seseorang. Tidak dilibatkan dalam rapat atau percakapan penting bisa membuat seseorang merasa tidak diinginkan.

Namun, saya harus menekankan bahwa ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena bisa juga berdampak negatif pada tim secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga : Cara Menjaga Standar Tinggi dalam Pekerjaan

5. Tidak Memberi Kesempatan untuk Berkembang

Pada suatu waktu, ada rekan kerja yang benar-benar stagnan dalam hal performa.

Dia tidak tertarik untuk belajar hal baru, tidak mencari kesempatan untuk berkembang, dan secara keseluruhan hanya menjadi beban bagi tim.

Solusi yang akhirnya kami pilih adalah dengan sengaja membatasi akses dia ke pelatihan atau kesempatan pengembangan diri lainnya.

Ini mungkin tampak tidak adil, tapi jika seseorang tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan tim, mungkin memang waktunya untuk membatasi peluang yang diberikan kepadanya.

Hasilnya? Orang tersebut akhirnya merasa bosan dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan.

6. Kritik Berkelanjutan Tanpa Solusi

Saya pernah berada dalam situasi di mana seorang rekan kerja terus-menerus membuat kesalahan yang sama berulang kali.

Daripada memberikan solusi yang jelas, saya dan rekan-rekan hanya fokus pada mengkritik hasil kerjanya.

Setelah beberapa waktu, orang tersebut mulai merasa putus asa karena tidak pernah diberikan umpan balik yang membantu. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih “menerima.”

Meskipun terdengar kasar, ini bisa menjadi cara efektif untuk membuat seseorang tidak betah jika mereka memang sudah merusak keseimbangan tim.

Namun, sebagai catatan penting, selalu pastikan bahwa kritik yang diberikan masih dalam batas wajar dan profesional.

Baca Juga : Cara Memberikan Feedback ke Rekan Kerja agar diterima dengan Baik Tanpa Bikin Baper

Apakah Cara Ini Etis?

Menghadapi rekan kerja yang tidak kompeten atau merusak semangat tim adalah tantangan besar di tempat kerja.

Dalam pengalaman saya, beberapa pendekatan yang mungkin terdengar tidak terlalu etis kadang-kadang diperlukan untuk menjaga harmoni tim dan memastikan bahwa keselamatan serta produktivitas tidak terganggu.

Namun, selalu ada baiknya untuk mencoba solusi yang lebih konstruktif terlebih dahulu. Diskusi terbuka, pelatihan, dan bahkan intervensi HRD bisa menjadi langkah pertama sebelum menggunakan taktik yang lebih ekstrem.

Toh, tidak ada yang ingin menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, tapi terkadang, ini adalah pilihan terakhir yang harus diambil demi kebaikan tim.

Jadi, jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi serupa, cobalah untuk menyeimbangkan pendekatan antara menjaga profesionalisme dan memastikan bahwa lingkungan kerja Anda tetap nyaman untuk semua orang.

Bagikan :
Saya seorang karyawan di salah satu perusahaan startup di jakarta, ingin berbagi seputar dunia kerja, salam kenal ya :)

6 Cara Membuat Orang Lain Tidak Betah Kerja Karena Dia Tidak Kompeten, Mengancam Keamanan, atau Merusak Semangat di Kantor

Kita semua pernah berada di situasi di mana rekan kerja tampaknya tidak hanya kurang kompeten, tetapi juga mengganggu produktivitas dan suasana kantor.

Scroll to top