Orang licik di tempat kerja bukanlah sekadar tantangan kecil. Dalam pengalaman saya sendiri, pernah ada rekan kerja yang awalnya terlihat ramah, tetapi belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda manipulatif.
Situasi ini bukan hanya membuat saya kesal, tapi juga merusak suasana di tim.
Orang licik sering kali punya agenda tersembunyi, seperti ingin mendominasi atau mencari keuntungan pribadi, dan mereka bisa mempengaruhi dinamika kerja dengan cepat.
Kalau kita tidak hati-hati, keberadaan mereka bisa merusak produktivitas tim dan suasana kantor secara keseluruhan.
Kita jadi tidak nyaman bekerja, takut membuat kesalahan, atau bahkan kehilangan motivasi. Intinya, satu orang licik bisa berdampak buruk pada banyak orang di tempat kerja.
Salah satu hal paling sulit dari menghadapi orang licik adalah mengenalinya sejak awal. Orang-orang seperti ini biasanya pintar menutupi niat mereka.
Tapi, setelah kita tahu tandanya, mereka jadi lebih mudah diidentifikasi.
Berdasarkan pengalaman saya dan beberapa cerita dari teman, ada beberapa tanda yang bisa kita waspadai:
1. Manipulasi informasi
Mereka sering mengubah atau menahan informasi untuk kepentingan pribadi.
2. Mencari-cari kesalahan
Orang licik suka mencari celah untuk menjatuhkan orang lain, terutama jika itu bisa memperbaiki citra mereka di mata atasan.
3. Suka mengadu domba
Mereka akan mengadu sesama rekan kerja agar tercipta ketegangan, dan pada akhirnya mereka yang mendapat keuntungan.
Contoh nyatanya, pernah ada satu kolega yang suka berbicara manis di depan atasan, tapi di belakang, dia selalu mencari cara untuk menyalahkan anggota tim lain.
Ini bukan hanya merugikan, tapi juga sangat merusak kepercayaan antar rekan kerja.
Tidak bisa dipungkiri, perilaku orang licik bisa berdampak besar pada kesehatan mental kita. Ketika kita terus-menerus harus waspada atau merasa diserang, stres dan kecemasan bisa meningkat.
Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan bisa menyebabkan burnout atau kelelahan mental.
Menurut psikolog, bekerja di lingkungan yang penuh manipulasi bisa membuat kita merasa tidak aman dan kehilangan rasa percaya diri.
Kita jadi selalu ragu apakah sudah melakukan pekerjaan dengan benar atau apakah orang lain akan “menusuk dari belakang”.
Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja beracun seperti ini bisa menurunkan moral karyawan dan meningkatkan turnover.
Baca Juga : Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja, Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya!
Saat menghadapi orang licik, emosi kita bisa dengan mudah terpancing.
Tapi, salah satu pelajaran penting yang saya dapat adalah jangan biarkan emosi menguasai kita.
Ketika berhadapan dengan orang seperti ini, yang terbaik adalah tetap tenang dan profesional.
Beberapa strategi yang bisa kita coba:
Jangan langsung bereaksi terhadap provokasi. Ambil waktu sejenak untuk merenung dan berpikir sebelum merespons.
Sampaikan apa yang kita rasa atau pikirkan tanpa harus menyerang balik. Fokus pada fakta, bukan emosi.
Ini penting, terutama jika konflik berkembang. Dengan mencatat, kita punya bukti jika nanti diperlukan. Ini mungkin terdengar sepele, tapi sangat bermanfaat saat situasi menjadi lebih serius.
Saya pernah mengalami situasi di mana sebuah email yang saya simpan menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik.
Dengan mencatat percakapan, email, atau pertemuan, kita bisa melindungi diri dari tuduhan yang tidak benar atau manipulasi.
Ketika masalah sudah tidak bisa diatasi secara personal, dokumentasi ini bisa menjadi senjata kuat saat kita melaporkan ke HR atau atasan.
Baca Juga : Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Ingin Menjatuhkan Kita
Orang licik sering kali ahli dalam memprovokasi dan menjebak orang lain dalam permainan mereka.
Di sinilah kita harus pintar-pintar menjaga diri. Jangan sampai kita ikut dalam skenario yang mereka ciptakan, karena itu hanya akan membuat mereka semakin kuat.
Yang paling penting adalah fokus pada pekerjaan kita. Jangan biarkan energi kita terkuras hanya untuk menghadapi taktik mereka.
Juga, pastikan kita tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja lainnya.
Dengan begitu, kita tidak akan merasa terisolasi atau terjebak dalam permainan mereka.
Ada saatnya ketika situasi sudah tidak bisa ditoleransi lagi, dan kita harus melibatkan pihak ketiga, seperti HR atau atasan.
Tapi, penting untuk melakukannya dengan bijak. Jangan langsung melaporkan tanpa bukti atau hanya berdasarkan emosi.
Waktu yang tepat untuk melaporkan adalah ketika kita sudah memiliki cukup bukti dari dokumentasi yang kita kumpulkan.
Saat melaporkan, sampaikan fakta dengan jelas dan profesional.
Pastikan kita tidak terlihat seperti ingin “membalas dendam”, tapi lebih kepada menyelesaikan masalah demi kebaikan tim.
Baca Juga : Cara Membuat Orang Lain Tidak Betah Kerja Karena Dia Tidak Kompeten
Saat menghadapi orang licik, kita tidak bisa berjuang sendirian. Penting untuk membangun jaringan dan aliansi di tempat kerja.
Dukungan dari rekan kerja lain bisa menjadi penyeimbang saat kita merasa kewalahan menghadapi situasi ini.
Contohnya, saya pernah membentuk hubungan baik dengan beberapa kolega di tim yang sama.
Ketika ada masalah dengan orang licik, kami saling mendukung dan berbagi informasi.
Ini membantu kami merasa lebih kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh taktik orang tersebut.
Menghadapi orang licik bisa sangat melelahkan, baik secara mental maupun emosional.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesejahteraan mental kita.
Salah satu cara yang saya temukan efektif adalah dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan setelah kerja.
Selain itu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa terlalu tertekan.
Mengelola stres dengan baik akan membantu kita tetap tenang dan fokus, bahkan di situasi yang sulit sekalipun.
Baca Juga : Cara Memberikan Feedback ke Rekan Kerja agar diterima dengan Baik Tanpa Bikin Baper
Menghadapi orang licik di tempat kerja memang bukan hal mudah, tapi setiap pengalaman bisa menjadi pelajaran berharga.
Dari sini, kita bisa belajar untuk lebih bijaksana, tetap profesional, dan yang terpenting, menjaga kesehatan mental kita.
Ingat, selalu ada solusi untuk setiap konflik.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang baik, kita bisa menghadapi orang licik dengan percaya diri dan tetap tangguh dalam menghadapi segala tantangan di tempat kerja.
Orang licik di tempat kerja bukanlah sekadar tantangan kecil. Dalam pengalaman saya sendiri, pernah ada rekan kerja yang awalnya terlihat ramah, tetapi belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda manipulatif.