Teman-teman, pernah nggak ngalamin betapa frustrasinya jadi atasan yang punya anak buah susah diatur?
Rasanya pengen banget jedotin kepala ke tembok setiap kali lihat bawahan yang kerjanya asal-asalan, sering telat, atau malah berani melawan perintah.
Banyak atasan di luar sana yang juga pusing mikirin gimana cara menghadapi anak buah yang bandelnya bukan main.
Saya sendiri pernah mengalami masa-masa penuh tantangan waktu pertama kali jadi manager di sebuah startup tech.
Waktu itu, saya punya anak buah, sebut saja namanya Budi (ini bukan nama asli ya), yang tingkahnya bisa bikin darah tinggi.
Si Budi ini pintar banget, skill coding-nya di atas rata-rata.
Tapi, masalahnya adalah attitude-nya yang bikin kepala pening! Dia sering ngelawan ide-ide baru, suka telat datang meeting, dan kalau dikasih deadline malah santai-santai aja.
Satu waktu, pas lagi ada proyek penting yang harus selesai dalam seminggu, saya udah kasih brief detail, tugas sudah jelas, semuanya on track.
Tapi mendekati H-1 deadline, si Budi dengan santainya bilang, “Oh, saya kira deadlinenya masih lama. Belum mulai nih.”
Bayangkan, rasanya pengen banget lempar laptop ke muka! Tapi, saya langsung ingat nasihat mentor saya,
Jadi pemimpin itu bukan cuma soal ngatur orang, tapi juga memahami dan mengembangkan potensi mereka.
Akhirnya, saya coba pendekatan baru dengan lebih sabar.
Saya ajak Budi ngopi bareng dan ngobrol santai tentang passion-nya di dunia coding.
Dari situ, saya nemu akar masalahnya: Budi sebenarnya bosan dengan kerjaan yang terlalu monoton. Dia butuh tantangan baru buat ngasah skill-nya.
Sejak itu, saya kasih proyek-proyek yang lebih menantang, dan sikapnya berubah drastis. Sekarang, Budi malah jadi salah satu developer andalan yang sering ngasih ide brilian.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa menghadapi anak buah yang susah diatur memang butuh kesabaran ekstra.
Tapi, kalau kita bisa menemukan kunci buat ‘membuka’ potensi mereka, hasilnya bisa luar biasa.
Daripada stres sendiri, yuk simak jurus-jurus jitu buat menghadapi anak buah yang bandel.
Dijamin, setelah ini kamu bakal jadi atasan yang lebih keren dan dihormati!
Menghadapi anak buah yang susah diatur memang bukan tugas yang mudah, tapi dengan pendekatan yang tepat, semua tantangan bisa diatasi.
Baca Juga : Tips Mengatasi Kelelahan dan Kebosanan dalam Bekerja
Kunci utamanya adalah komunikasi yang baik, kesabaran, dan kemampuan untuk melihat potensi di balik sikap mereka yang kadang bikin geregetan.
Ingat, sebagai pemimpin, tugasmu bukan hanya mengarahkan, tapi juga membantu tim berkembang dan menemukan jalan terbaik untuk berkontribusi.
Jangan ragu untuk mencoba berbagai strategi yang sudah kita bahas, dan lihat bagaimana perubahan kecil bisa membawa dampak besar.
Jadi, mulai sekarang, yuk jadilah pemimpin yang lebih sabar, bijak, dan inspiratif.
Siapa tahu, justru dari anak buah yang tadinya sulit diatur, muncul ide-ide brilian yang bisa membawa tim ke level yang lebih tinggi.
Baca Juga : Cara Mengatasi Rasa Tidak Betah di Tempat Kerja
Semangat terus, ya! Jadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, baik untukmu maupun untuk tim.
Faq:
Ajak bicara empat mata untuk mencari tahu alasannya. Jelaskan ekspektasi dengan jelas dan berikan konsekuensi yang adil jika masih melawan.
Tetapkan aturan soal jam kerja, berikan peringatan, dan coba cari tahu alasannya. Beri apresiasi jika sudah ada perbaikan.
PHK adalah pilihan terakhir. Coba semua cara mulai dari komunikasi, training, hingga rotasi. Jika sudah mentok, pertimbangkan PHK dengan prosedur yang tepat.
Gunakan teknik sandwich feedback: mulai dengan pujian, lanjutkan dengan kritik yang membangun, dan tutup dengan motivasi positif.
Libatkan mereka lebih sering dalam pengambilan keputusan, berikan apresiasi atas kerjanya, dan komunikasikan pentingnya kontribusi mereka bagi tim.
Teman-teman, pernah nggak ngalamin betapa frustrasinya jadi atasan yang punya anak buah susah diatur? Rasanya pengen banget jedotin kepala ke tembok setiap kali lihat bawahan yang kerjanya asal-asalan, sering telat, atau malah berani melawan perintah.